ASI merupakan nutrisi terbaik untuk bayi usia 1 hingga 2 tahun. Pemerintah bahkan mencanangkan program ASI eksklusif yaitu pemberian ASI pada bayi baru lahir hingga minimal 6 bulan. Setiap ibu tentu ingin memberikan ASI eksklusif kepada buah hatinya, demikian juga ibu yang bekerja. Ibu yang bekerja tetap bisa memberikan ASI eksklusif kepada bayinya dengan cara menabung dan menyimpan ASI. Beberapa ibu mungkin khawatir tentang cara menabung dan menyimpan ASI yang baik supaya kandungan ASI tetap terjaga. Mari kita simak tips menyimpan ASI yang baik dan benar.
1. Pilih Botol Penyimpan ASI yang Sesuai Ukuran Minum Bayi

Banyak pilihan ukuran botol penyimpan ASI, yaitu 90 ml, 125 ml,150 ml, dan 180 ml. Pilih botol penyimpanan ASI yang sesuai dengan kapasitas minum bayi karena ASIP (ASI Perah) yang telah dihangatkan sudah tidak bisa disimpan kembali ke dalam lemari pendingin. Botol yang kapasitasnya sesuai dengan kebutuhan bayi sekali minum akan membantu ibu untuk tidak membuang ASI secara sia-sia.
2. Pilih Botol Penyimpan ASI dari Kaca atau Plastik BPA Free

Untuk menyimpan ASI di dalam lemari pendingin sebaiknya gunakan botol penyimpan ASI yang berbahan kaca atau plastik BPA free. Botol kaca dan botol plastik BPA free lebih aman untuk dipanaskan dalam suhu tinggi, karena jika disimpan dalam botol atau wadah plastik biasa, dikhawatirkan saat dilakukan pemanasan terdapat zat-zat karsinogenik yang terurai yang berasal dari penguraian bahan plastik tersebut oleh suhu tinggi pemanasan.
3. Berikan Label Penyimpanan

Saat menyimpan ASI di dalam lemari pendingin, jangan lupa memberikan label tanggal penyimpanan. Label tanggal penyimpanan ini sangat membantu ibu untuk mengidentifikasi ASI yang sudah lama dengan ASI yang masih baru serta mengurangi risiko ASI tersimpan terlalu lama hingga kedaluwarsa.
4. Atur Tata Letak Penyimpanan ASI

Atur tata letak penyimpanan ASI berdasar waktu penyimpanan. Simpan ASI yang baru di lokasi yang jauh dari pintu, dan pindahkan ASI yang sudah lama untuk diletakkan di dekat pintu, agar lebih mudah dijangkau dan lebih cepat digunakan.
5. Gunakan Kulkas 2 Pintu

ASI yang disimpan di dalam lemari pendingin satu pintu dan dua pintu memiliki ketahanan yang berbeda. ASI yang disimpan dalam freezer kulkas satu pintu yang bercampur dengan penyimpanan bahan makanan lainnya dan memiliki frekuensi lebih sering dibuka, memiliki ketahanan maksimal 1 bulan. Sedangkan ASI yang disimpan dalam freezer kulkas dua pintu yang tidak bercampur dengan penyimpanan bahan lain dapat bertahan baik hingga 3 sampai 6 bulan.
6. Gunakan Cooler Bag Jika Anda Melakukan Pemerahan ASI di Tempat Kerja

Di dalam suhu kamar, ASI hanya mampu bertahan sekitar 3 hingga 4 jam. Oleh karena itu, jika Anda melakukan pumping atau pemerahan di tempat kerja, Anda perlu menyimpannya di dalam cooler bag agar kandungan ASI tetap bertahan dan ASI tidak menjadi basi. Cooler bag memiliki ketahanan hingga 16 jam penyimpanan, sehingga bisa membantu ibu menyusui untuk tetap beraktivitas tanpa harus dibingungkan dengan ASI yang harus diberikan kepada buah hatinya. Sesampai di rumah, ASI yang disimpan di dalam cooler bag harus segera dipindahkan ke dalam lemari pendingin.
Selain menerapkan tips menyimpan Asi yang baik dan benar, pastikan Anda juga memerhatikan cara penghangatan dan penyajiannya. Mari kita sukseskan program ASI eksklusif dan mari berikan nutrisi terbaik untuk generasi masa depan.