Setiap orangtua menginginkan anaknya bisa menjadi anak baik, pandai mengelola emosi dan tidak meledak-ledak. Tapi sayangnya ketika mendidik anaknya orangtua terkadang gagal mengendalikan emosinya sendiri sehingga akibatnya malah membuat anaknya ‘belajar’ cara buruk mengendalikan emosi. Anak mencontoh dari orangtuanya. Sebenarnya dengan butuh kesabaran dan memahami fenomena yang terjadi pada otak anak ketika emosinya bergejolak kita dapat mengajarinya cara yang tepat untuk mengendalikan emosi. Berikut adalah kiat dari Dr. Bryson tentang cara yang tepat mengendalikan emosi.
Menggunakan logika otak kiri untuk memahami perasaan otak kanan
Tak sedikit orangtua merespon anaknya yang sedang emosional seperti marah, merajuk dan menangis dengan logika untuk kiri semata. Tentu hal ini tidak membuahkan solusi, saat anak emosional maka itu adalah tentang otak kanannya yang bertugas mengelola perasaan. Mengajak anak berpikir rasional dengan otak kirinya tentu bukanlah hal yang tepat. Jadi solusinya berempati kepadanya dengan menerima perasaannya saat itu. Setelah ia tenang baru ajak dia bicara secara rasional dengan menggunakan logika untuk kiri. Menemukan apa penyebabnya dia menangis dan mencari bersama solusi atas permasalahan anak.
Bantulah anak bercerita
Salah satu cara menemukan permasalahan anak adalah mendidik dia terbuka tentang masalah-masalahnya. Bantulah anak untuk menceritakan pengamalan tidak menyenangkannya dan orangtua jadilah pendengar yang baik dalam mendengarkan ceritanya.
Ajarkan pada anak bahwa perasaan hanya berlansung sementara. Berikan pengertian kepada anak bahwa perasaan yang sedang dirasakan hanya bersifat sementara. Didik anak bahwa kita bisa memilih perasaan yang muncul dalam diri kita dan kita juga dapat memilih bagaimana kita memberi reaksi atas perasaan tersebut.
Belajar minta maaf kepada anak
Terkadang orangtua mengatakan sesuatu atau berprilaku yang menyakitkan perasaan anak. Jika terlanjur menyakiti anak maka segeralah meminta maaf kepada anak. Dengan meminta maaf kepada anak secara tidak lansung orangtua telah mengajarkan anaknya untuk mengelola emosi. Sampaikan kepada anak kalau anda sangat mencintai dan menyayanginya.
Tetaplah tenang menghadapi berbagai gejolak emosi anak
Saat anak anda menangis keras, tantrum atau menampakkan gejolak emosi lainnya tetaplah sabar, hadapi dengan tenang serta penuh senyuman. Saat anda sebagai orangtua tidak mampu mengendalikan emosi saat anak dalam kondisi emosi yang buruk tentu akan memperparah keadaan. Menghadapi anak dengan tenang akan membantu anda untuk menenangkan diri sendiri.
Itulah hal yang bisa dilakukan untuk mengelola emosi anak agar tidak mudah meledak-ledak, semoga kita menjadi orangtua yang bijak saat menghadapi anak yang sedang emosi.