Morning sickness—gejala mual, sering kali diikuti muntah merupakan hal wajar pada masa-masa awal kehamilan. Bahkan bagi beberapa orang, rasa mual ini bisa terjadi di sepanjang kehamilan, meski usia kandungan sudah menginjak sembilan bulan. Bagi Anda para ibu, tentu tak perlu cemas. Bagaimanapun, seiring berjalannya waktu rasa mual dan ingin muntah akan hilang dengan sendirinya.
Rasa mual diikuti muntah ini terjadi karena beragam sebab, yakni adanya peningkatan hormon; metabolisme tubuh yang melambat; hingga perkembangan janin yang mendesak organ dan saluran pencernaan. Sayangnya, rasa mual dan ingin muntah sering kali menghambat nafsu makan. Bila terus berlangsung, hal ini tentu akan membahayakan perkembangan janin. Nah, agar asupan nutrisi pada janin bisa berjalan dengan lancar, berikut adalah lima cara mengatasi mual saat hamil muda yang harus Anda ketahui.
1. Istirahat Cukup dan Menghindari Stres
Stres dan kurangnya istirahat bisa memperburuk rasa mual dan ingin muntah yang Anda alami. Karenanya, pastikan Anda beristirahat cukup dengan suasana yang senyaman mungkin. Lakukan pula kegiatan-kegiatan yang menenangkan. Anda bisa mendengarkan musik, bermeditasi, yoga, hingga terapi akupuntur—sembari menghirup aroma segar (aroma therapy) untuk menenangkan tubuh.
Bagi Anda para ibu yang bekerja, disarankan untuk mengambil cuti sejenak, supaya beban pekerjaan yang ada tidak memicu stres dan memperburuk rasa enek.
2. Atur Pola Makan
Rasa mual dan enek jelas menghambat nafsu makan. Namun, Anda harus tetap makan; sekalipun dalam porsi kecil.
Sedikit demi sedikit, lebih baik daripada tidak sama sekali. Sebab kerap terjadi, porsi banyak hanya akan membuat Anda semakin mual. Pastikan untuk mengonsumsi makanan kaya karbohidrat sesering mungkin. Karbohidrat di sini berfungsi untuk menghindarkan Anda dari rasa lemas dan lesu. Namun, jika rasa mual masih menghambat, Anda bisa memancing nafsu makan dengan mengonsumsi buah-buahan yang segar.
3. Konsumsi Makanan dengan Gizi Seimbang
Telah dijelaskan sebelumnya, sebaiknya Anda mengonsumsi makanan yang kaya karbohidrat, seperti kentang, singkong, biskuit, dan lain sebagainya. Namun, di samping itu, Anda juga bisa mengonsumsi sayuran maupun buah-buahan segar (terutama yang memiliki kandungan vitamin C tinggi), serta makanan lain yang kaya vitamin B6 (hati, ikan, daging, gandum, ragi, jamur, dan lain sebagainya).
Hindari pula makanan yang mengandung gas (seperti nangka, kol, sawi hijau, dsb), makanan hasil fermentasi (tape), serta makanan penambah mual, seperti makanan berlemak, makanan berminyak, dan makanan pedas.
4. Konsumsi Minuman Pencegah Mual
Anda bisa menyiasati rasa mual dengan minum rutin produk susu hamil. Pasalnya, kandungan vitamin B6 dalam susu hamil bisa mencegah mual dan rasa ingin muntah yang Anda alami. Apalagi, kini, sudah banyak pilihan rasa maupun jenis susu ibu hamil yang bisa Anda minum sesuai selera.
Tak hanya susu hamil, ada minuman-minuman tertentu yang dapat membuat Anda merasa lebih rileks dan tidak merasa mual lagi, minuman tersebut diantaranya seperti.
– Jahe hangat: banyak para ahli media yang menyarankan bagi para ibu hamil untuk mengonsumsi minuman jahe. Sebab selain hangat, kandungan minyak atsiri pada jahe juga bisa menghilangkan rasa mual saat hamil muda.
– Teh mint: minuman yang satu ini memiliki aroma khas dan rasa menthol yang cukup dingin. Konsumsilah teh mint setiap pagi hari agar rasa mual Anda bisa hilang dan teratasi dengan baik.
– Jus lemon hangat: lemon mengandung vitamin C yang cukup tinggi. konsumsilah jus lemon dalam keadaan dingin agar rasa mual Anda dapat hilang dengan mudah dan efektif.
5. Olahraga Teratur
Tak perlu berolahraga berat. Anda bisa mencoba olahraga ringan, seperti senam—tentunya dengan melakukan gerakan-gerakan ringan. Di sini, Anda sangat dianjurkan berolahraga saat pagi hari. Berjalan santai di pagi hari bisa memberikan Anda asupan udara pagi yang masih segar—sebagai penenang, sekaligus pencegah rasa mual datang.
Itulah 5 cara mengatasi mual saat hamil muda yang harus Anda ketahui. Perlu diingat, imbangi pula dengan mengonsumsi cukup air putih. Sebab, frekuensi muntah yang sering, bisa saja menyebabkan ibu hamil kekurangan cairan (dehidrasi); yang pada akhirnya justru mengganggu pertumbuhan janin Anda.