Habis lebaran gini, biasanya undangan berdatangan dari teman-teman. Syawal benar-benar seperti bulan ‘berbuka’ untuk mereka yang ‘berpuasa’. Iya, apalagi kalau bukan menikah.
Kadang ada sedih menyelisip di relung hati kita, “Giliranku kapan ya?”. Begitu jiwa ini sering bertanya dan entah kapan datang jawabannya. Si galau datang lagiii gak pergi-pergi.
Kalau sudah begini enaknya menyepi menyendiri. Baring-baring di kamar, pasang earphone, putar lagu sendu, dan.. yeay, hujan! Pas banget bikin suasana semakin romantis melankolis mengiris-iris.
Well, well, kalo sudah begini, siapa sebenarnya yang bikin si galau awet menemani? Gimana gak jadi galau terus-terusan kalau kitanya memang tak mau beranjak dari situasi tersebut? Jangan-jangan kita memang pribadi yang senang bergalau ria. Selamat deh ya, waktumu terbuang, perasaanmu super mellow meratapi diri, dan asli gak produktif abis.
Trus gimana donk biar kita berubah, gak sering-sering galau negatif macam ini? Yok deh simak dulu tipsnya.
-
Berhenti Mendengarkan Lagu Galau
“Hanya kepedihan / Yang s’lalu datang menertawakanku
Engkau belahan jiwa / Tega menari indah di atas tangisanku…”
Buat kamu yang masih suka dengerin lagu-lagu galau, berlirik cengeng, bernada sendu mendayu-dayu, aduuuuh… berhentiii, berhenti!
Lagu kayak gitu cuma bikin jiwa kamu lemah, hati kamu makin gundah, dan airmata bertambah-tambah. Hati-hati dengan apa yang kita dengar. Terlebih lagi mendengarkan lagu yang melibatkan emosi mendalam, sudah pasti akan tertanam di alam bawah sadar. Percayakah kamu bahwa perasaan dapat menarik hal-hal sejenis terjadi? Jika kita bahagia, maka kita akan menarik kebahagiaan di sekeliling kita. Begitu pula halnya jika kita sedih melulu, segala kemalangan biasanya senang mendekat padamu.
Mulai sekarang berhentilah melemahkan diri. Stop dengerin lagu-lagu cengeng ya!
-
Hindari Sering Bergaul Dengan Orang Galau
Energi itu tular-menular. Maka pastikan sekelilingmu penuh dengan energi positif. Deket-deket orang yang sering galau biasanya jadi nular lho. Makanya kalau temenmu banyakan yang suka galau, hati-hati deh. Bisa dipastikan kamu akan mirip-mirip seperti mereka juga.
Lalu gimana kalau kita memang sering jadi tempat curhat? Kan ketumpahan galau mulu..
Gampang, kuncinya kita selalu fokus pada solusi. Sehingga setiap curhatan menemukan penyelesaiannya, gak cuma langganan dicurhatin doang. Bosen kan dicurhatin itu lagi-itu lagi setiap hari?
-
Ikut Banyak Kegiatan Positif
Yang bikin setiap masalah kepikiran terus dan bikin kita menggalau biasanya karena kita banyak waktu luang. Coba aja, begitu kita senggang, kita akan sering kepikiran si dia. Putusin gak ya.. tapi kangen.. tapi takut bermaksiat sama Allah.. en de blab la bla. Wah, peluang banget buat syetan memainkan panah-panah beracunnya dalam pikiran kita.
So daripada kamu buka gerbang hati buat bergalau ria, buruan cari kesibukan yang positif. Ikutlah ekskul, kepanitiaan di kampus, komunitas remaja masjid, organisasi, les dan sebagainya. Insyaa Allah kalau kita sibuk dengan kebaikan, hati gak akan mudah galau.
-
Rajin Datang Pengajian Rutin
Yang ini sudah pasti jadi nutrisi hati. Iman terjaga, taqwa dipelihara. Kok bisa?
Iya donk, sebab dengan datang pengajian rutin, ruhiyah kita akan ter-charge terus. Kita diingatkan berulang kali tentang akhirat. Tentang dunia yang cuma sementara. Tentang hal-hal yang jauh lebih penting daripada mikirin si dia. Hidup ini singkat, Dear. Dan iman itu naik dan turun. Makanya kita perlu lingkungan kondusif yang menjaga agar iman itu meningkat. Jika kamu belum temukan kelompok pengajian rutin, carilah. Temukan guru atau kakak pembimbing yang bisa menjadi tempat kita bertanya, curhat, juga saudara-saudara seiman yang saling mengingatkan.
—
Okay, coba diterapin ya. Mudah-mudahan penyakit galau negatif itu cepat hilang dari pribadi kita. Galaulah yang positif. Galau mikirin ummat yang sedang tertimpa masalah, galau soal membalas kasih orangtua, dan semua yang bernilai manfaat. Siap? Yuk!
—
picture : https://id.pinterest.com/pin/103301385174833550/