Jika hati kita ini adalah sebuah rumah maka mata adalah jendelanya, saat yang melewati jendela hal yang baik tentu akan baik juga rumahnya, begitu juga ketika yang lewat hal buruk akan buruk pula rumahnya.
Mata adalah jendela hati, jika hendak menjaga hati mulailah dari menjaga mata.
Di era serba modern seperti saat sekarang ini menjaga padangan mata bagi perempuan terlebih lagi bagi laki-laki adalah ujian tersendiri, yang jelas ujiannya tidak ringan. Godaan-godaan untuk memandang sesuatu yang Allah larang tidak hanya melalui pergaulan atau melihat secara lansung. Tetapi juga melalui gadget yang selalu di tangan, bahkan ini yang lebih parah, sulit mengendalikannya. Karena saat berselancar di dunia maya tanpa sengaja ada saja yang muncul atau mengajak jemari untuk menelusuri sesuatu yang dilarang oleh Allah Swt.
Dampak buruknya dari pandangan mata yang tidak terjaga ini adalah hati yang kotor. Hati yang kotor akan memberi dampak pada ibadah yang tidak khusyuk dan juga perasaan yang tidak tenang, selalu gelisah. Lebih-lebih jika masih dalam kesendirian (baca : jomblo).
Bagi para lelaki Allah Swt mengingatkan melalui firman-Nya dalam surah An-Nur ayat ke 30 yang terjemahannya
“Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, yang demikian itu lebih suci bagi mereka, sungguh Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat”
Melalui firman-Nya di atas Allah Swt mengingatkan kepada para laki-laki yang eriman untuk menjaga pemandangannya serta menjaga kemaluannya. Didekatkannya kata ‘pandangan’ dan ‘kemaluan’ menyiratkan pesan pada kita kalau pandangan mata yang tidak terjaga akan memberi dampak buruk pada kemaluan yang juga sulit dijaga.
Kasus pemerkosaan, pelecehan seksual, ayah memperkosa anaknya hingga pergaulan bebas para muda mudi berawal dari pandangan mata yang tidak terjaga dan terkendali. Entah mereka dengan leluasa melihat tayangan porno atau pun secara sengaja menikmati para wanita yang berpakaian namun telanjang di sekitarnya.
Selain pada laki-laki, Allah Swt juga mengingatkan para wanita untuk menjaga pandangannya. Hal ini disampaikan dalam Al-quran surah An-Nur ayat ke 31 :
“Dan, katakanlah kepada para perempuan, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya)……”
Ayat ini ditujukan pada para wanita agar senantiasa menundukkan pandangan, menjaga kemaluan serta juga melindungi perhiasan (auaratnya). Karena, ketika seorang wanita melindungi perhiasannya tentu secara tidak lansung ia juga membantu para laki-laki untuk menjaga dan menundukkan padangannya. Banyak wanita yang mengumbar auratnya baik dalam berpenampilan sehari-hari atau pun dengan membagikannya di berbagai sosial media. Sehingga tanpa mereka sadari indahnya perhiasaan tubuh mereka dinikmati oleh para lelaki dan menyebabkan hadirnya syahwat mereka.
Masih tentang menjaga pandangan Rasulullah Saw dalam salah satu hadisnya mengingatkan :
“Pandangan mata itu (laksana) anak panah beracun dari berbagai macam anak panah iblis. Barangsiapa menahan pandangannya dari keindahan-keindahan wanita, maka Allah mewariskan kelezatan di dalam hatinya, yang akan dia dapatkan hingga hari diabertemu dengan-Nya.”
(Ahmad bin Hanbal)
Dalam kitabnya ‘Taman orang-orang yang jatuh cinta’ Ibnul Qayyim Al Jauziyah menyebut adalah 10 manfaat dari menahan pandangan mata, di antaranya adalah :
1. Membersihkan hati dari derita dari penyesalan
Suatu ketika Al-Ashma berkisah, “Saya pernah melihat seorang gadis ketika thawaf, yang seakan-akan dia adalah matahari. Saya terus memandanginya dan hatiku berdesir karena keelokannya. Lalu wanita itu bertanya kepadaku, “Ada apa engkau ini?”
Saya menjawab, “Engkau memang amat layak untuk dipandangi.” Wanita itu melantunkan syair,
“Selagi pandangan matamu berkeliaran
Segala pemandangan kan membebani hati
Kau pandang segala sesuatu di luar kemampuan
Sebagian lain tiada kesabaran lagi.”
Pandangan mata akan menelusup ke dalam hati sebagaimana anak panah yang meluncur saat dibidikkan. Jika tidak membunuh, tentu anak panah akan membuat luka. Pandangan mata sering juga disebut sebagai bara api yang dilemparkan ke dahan-dahan kering. Jika tidak membakar semuanya, tentu ia akan membakar sebagiannya.
Pandangan mata yang tidak terjaga akan menyebabkan kotor dan luka hati seseorang, konon kabarnya mengobati hati yang terluka ini jauh lebih rumit dibanding menjaga pandangan mata. Untuk itu tahan dan jagalah pandanganmu sebelum penyesalan menghampiri.
2. Mendatangkan cahaya dan keceriaan di hati
Cahaya dan keceriaan yang datang karena menahan mata ini bisa terlihat di mata, wajah dan seluruh anggota tubuh, sebagaimana mengumbar pandangan yang mendatangkan kepekatan yang terlihat di wajah dan seluruh anggota tubuh. Oleh karena itu Allah menyebutkan di dalam surat An-Nur,
“Allah (pemberi ) cahaya (kepada) langit dan bumi.” (An-Nur : 35)
Yang mana sebelum ayat ini di awali ayat tentang menjaga pandangan,
“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya.” (An-Nur:30)
Ada pula sebuah hadist yang serupa dengan ini, dan bahkan merupakan bagian darinya, “Pandangan mata itu (laksana) anak panah beracun dari berbagai macam anak panah Iblis. Barangsiapa menahan pandanganya dari keindahan-keindahan wanita, maka Allah mewariskan kelezatan di dalam hatinya, yang akan dia dapatkan hingga hari dia bertemu dengan-Nya.”
3. Mendatangkan kekuatan firasat yang benar
Manfaat dari pandangan bisa memberi kekuatan firasat, karena firasat itu termasuk cahaya dan buah dari cahaya. Jika hati bercahaya, maka firasat juga tidak akan meleset. Sebab hati itu kedudukannya seperti cermin yang memperlihatkan seluruh data seperti apa adanya. Sedangkan pandangan adalah seperti menghembuskan nafas di cermin. Jika seseorang mengumbar pandangan matanya, maka dia seperti menghembuskan napas di cermin hatinya, sehingga cahayanya menjadi pudar, seiring melemah juga kekuatan firasatnya.
Seorang ahli firasat yang tidak pernah meleset, Syuja’ Al-Karmany berkata, “Jika zhahir seeorang mengikuti sunnah, batinnya merasakan pengawasan Allah, dia menahan pandangan mata dari hal-hal yang diharamkan, menahan diri dari syahwat dan memakan yang halal, tentu firasatnya tidak akan meleset.”
4. Membuka pintu dan jalan ilmu serta memudahkan untuk mendapatkan sebab-sebab ilmu
Suatu ketika Imam Syafi’i pernah secara tidak sengaja melihat betis seorang perempuan dan setelah itu hafalannya hilang. Hanya melihat selintas begitu saja bisa menyebabkan hilangnya hafalan, lalu bagaimana dengan seseorang yang pandangannya tidak terjaga diumbar kemana-mana setiap saat.
Jika hati bersinar terang akan muncul hakikat-hakikat pengetahuan di dalamnya dan mudah dikuak, sehingga sebagian demi sebagian ilmu itu bisa diserap. Namun, siapa yang mengumbar pandangan matanya, maka hatinya akan menjadi kelam dan gelap. Jalan dan pintu ilmu menjadi tertutup.
5. Mendatangkan kekuatan hati,keteguhan dan keberanian
Dengan begitu seseorang yang menahan pandangan matanya bisa menguasai pandangan itu yang disertai penguasaan terhadap hujjah. Di dalam atsar disebutkan, “Siapa yang menentang hawa nafsunya, maka syetan merasa takut kepadanya” Oleh karena itu di antara orang yang mengikuti hawa nafsunya ada yang hatinya menjadi lemah, jiwanya kerdil dan tak ada harganya, karena Allah juga menjadikannya sebagai orang yang lebih mementingkan hawa nafsunya daripada keridhoan-Nya.
Al-Hasan pernah, “Jika kehinaan kedurhakaan ada di hati mereka, niscaya Allah akan menghinakan orang yang mendurhakai-Nya.”
6. Mendatangkan kegembiraan, kesenangan dan kenikmatan
Kegembiraan dan kesenangan ini jauh lebih melegakan dari kesenangan yang didapat dari mengumbar pandangan. Mengumbar pandangan mungkin menyenangkan, tetapi hanya sebentar dan sementara. Setelah itu hanya keburukan yang akan kita rasakan. Sebagaimana kalimat bijak “Demi Allah, kenikmatan karena menjaga diri dari hal-hal yang hina, jauh lebih besar daripada kenikmatan mencicipi dosa.”
7. Membebaskan hati dari tawanan syahwat
Sesungguhnya orang yang layak disebut tawanan adalah orang yang bisa ditawan syahwat dan hawa nafsunya, seperti yang dikatakan dalam sebuah pepatah, “Orang yang mengumbar pandangan matanya adalah seorang tawanan.”
Jika syahwat dan nafsu sudah menawan hati manusia, maka memungkinkan bagi musuh dan rivalnya untuk melancarkan siksaan kepadanya, sehingga dia seperti anak burung di tangan anak kecil yang memainkannya sesuka hati.
8. Menutup pintu neraka Jahanam
Pandangan mata adalah mata syahwat yang menuntut pelaksanaanya. Pengharapan Allah dan syariat-Nya merupakan tabir penghalang untuk mengumbar pandangan. Siapa yang merusak tabir ini, dia akan berani melanggar larangan. Dia tidak akan berhenti pada satu tujuan saja. Jiwa manusia tidak menentang tujuan yang sudah terbiasa dengan sesuatu yang pernah ada, tidak menolak untuk menerima sesuatu yang baru, apalagi jika sesuatu yang baru itu tampak lebih indah. Menahan mata bisa menutup pintu ini, yang karenanya banyak raja-raja tidak mampu mewujudkan apa yang diinginkannya.
9. Menguatkan dan mengokohkan akal
Mengumbar pandangan mata tidak dilakukan kecuali oleh orang yang lemah akalnya, gegabah dan tidak mempedulikan akibat di kemudian hari. Orang yang cemerlang akalnya adalah yang bisa mempertimbangkan akibat dari perbuatannya, tentu dia tidak akan berani lancang mengumbar pandangan.
10. Membebaskan hati dari syahwat yang memabukkan dan kelalaian yang melenakan
Mengumbar pandangan mata pasti akan membuat pelakunya lalai terhadap Allah dan memikirkan hari akhirat serta membuatnya mabuk kepayang dalam tawanan cinta, sebagaimana firman Allah tentang orang-orang yang tertawan oleh rupa dan penampilan,
“Demi umurmu (Muhammad), sesungguhnya mereka terombang-ambing di dalam kemabukan (kesesatan).”
(Al-Hijr: 72)
Pandangan mata adalah segelas arak dan cinta yang dapat mabuk bila meminumnya tambah Ibnu Qayyim Al Jauzi, bahkan mabuk karena cinta lebih parah daripada mabuk karena arak. Orang yang mabuk karena arak bisa segera sadar kembali. Tetapi orang yang mabuk karena cinta jarang yang bisa sadar kembali, kecuali jika dia sudah berada di ambang kematian, sebagaimana yang dikatakan dalam sebuah syair.
“Mabuk karena nafsu berkelanjutan
jangan harap kesadarannya terbangkitkan.”
Begitulah banyaknya manfaat dari menjaga dan menundukkan pandangan, sebagaimana juga banyak mudharat yang dimiliki olehnya. Sekarang yang terakhir tentu kita akan coba membahas bagaimana caranya menjaga pandangan mata bagi laki-laki dan perempuan di era modern seperti saat ini.
Cara Menjaga Pandangan Di Era Masa Kini
Menjaga pandangan pada era masa kini tentu jauh lebih sulit dibanding zaman-zaman terdahulu. Kalau dulu kita hanya perlu menjaga pandangan saat keluar rumah atau mendatangi keramaian, tetapi saat ini kita perlu menjaga pandangan meskipun itu di dalam kamar saat sendirian. Berikut adalah beberapa tip sederhana untuk menjaga pandangan mata, di antaranya adalah :
1. Menyadari pentingnya menjaga pandangan
Di atas kita sudah bahas tentang betapa berbahaya dan buruknya dampak dari tidak menjaga pandangan. Menjaga pandangan adalah perintah Allah dan Rasul-Nya. Pemahaman dan kesadaran ini InsyaAllah akan menjadi benteng pertama dalam diri untuk tidak terjerumus dalam aktivitas mengumbar pandangan.
2. Memiliki niat yang kuat untuk menjaga pandangan
Banyak yang sudah tau tentang bahaya menjaga pandangan, sudah paham tuntunannya tetapi tetap mengumbar pandangan. Penyebabnya tentu tidak lemahnya niat dan komitmen dalam diri untuk tidak menjaga pandangan.
3. Mengenali batas-batas aurat yang perlu dijaga dan dihindari memandangnya
Pengetahuan dan pemahaman tentang mana batasan aurat yang dituntunkan oleh Islam adalah hal penting dalam proses menjaga pandangan. Sebab, banyak juga sahabat kita yang lain membebaskan pandangan matanya karena tidak tau mana aurat dan batasannya.
4. Bangun kedekatan dengan Allah Swt
Hati yang lalai dari mengingat Allah Swt lebih mudah tergelincir oleh bujuk rayu setan, lebih mudah untuk mengumbar pandangannya. Untuk itu bangunlah kedekatan dengan Allah Swt, lakukan ibadah wajib dengan baik, dirikan ibadah sunnah, perbanyak tilawah dan dzikir mengingat Allah Swt. InsyaAllah, Allah yang akan kita menjaga hati dan pandangan mata kita dari keburukan dan syahwat.
5. Bergaul dengan orang-orang shaleh
Bergaul dengan orang-orang shaleh tentu akan menularkan energi keshalehannya, jika kita tergelincir melakukan kekhilafan ada yang akan mengingatkan.
6. Ikut aktif mengkaji Islam
Agar hati lebih terjaga dan kita semakin dekat dengan Allah Swt, maka aktiflah mengkaji Islam. Tingkatkan amalan ibadah mesti disertai juga dengan meningkatkan kapasitas keilmuan terhadap Islam. Semakin kita mengenal Islam, semakin paham akan Islam InsyaAllah akan semakin bertumbuh cinta kita pada Allah Swt juga pada segala yang telah Allah tuntunkan.
7. Sebisa mungkin hindari untuk menonton tayangan yang menampilkan aurat
Bagi sahabat yang memiliki televisi saran kami sebisa mungkin mulailah untuk mengurangi aktivitas menonton. Sebagus-bagusnya acara di televisi kita tidak bisa terlepas dari tayangan yang memperlihatkan aurat, di antaranya adalah melalui tayangan iklannya. Terlepas dari itu dari sekian banyak tayangannya, pertelevisian saat ini acara-acaranya lebih dominan menampilkan tayangan yang mempertontonkan aurat.
8. Sadari kalau berbagai aktivitas di internet dan sosial media bisa menyebabkan pandangan mata tidak terjaga
Adalah gadget, bermodal jempol kita bisa menjelajah berbagai rupa kehidupan dunia. Mulai dari kebaikan hingga keburukan lengkap disini, termasuk juga foto dan video pemancing syahwat. Ini pun menjadi ujian tersendiri bagi setiap laki-laki maupun perempuan untuk menjaga pandangannya saat bersama dengan gadget kesayangan.