Dari sekian banyak yang rindu menikah, merasa lelah karena terlalu lama menunggu jodoh. Sudah ‘ngebet’ nikah tapi jodohnya tak kunjung bertemu. Ternyata di sisi lain banyak juga yang malah tidak mau menikah, merasa tidak perlu untuk menikah, menganggap menikah hanyalah penghambat dirinya dalam menggapai cita-cita. Sehingga kelompok orang – orang malas membicarakan tentang pernikahan, tidak memikirkan pernikahan termasuk juga persiapannya. Dan ketika ditanya ‘kapan menikah’ akan dijawab ‘nanti aja, masih banyak hal penting yang perlu diselesaikan.
Selain orang-orang yang malas dan maunya menunda-nunda pernikahan, ternyata ada lagi beberapa orang yang malah tidak mau menikah seumur hidup. Ada yang ingin ada yang tidak, ada yang suka dan ada juga yang menolak. Begitulah dinamikanya.
Pernikahan adalah fitrah
Pernikahan adalah fitrah yang Allah anugerahkan kepada setiap hamba-Nya. Yang namanya fitrah tentu sudah ada dan melekat dalam diri setiap manusia semenjak dia diciptakan. Ibaratnya gadget ini adalah fitur yang sudah disediakan semenjak dahulu. Tidak bisa ditolak atau dihilangkan, kecuali hanya akan mendatangkan keburukan pada dirinya sendiri.
Rasulullah Saw bersabda :
Dari Anas : Sesungguhnya ada sebagian sahabat NabiSaw. Berkata : “Aku tidak akan menikah” Sebagian yang lain berkata : “Aku akan shalat terus menerus dan tidak akan tidur.” Sebagian lagi berkata : “Aku akan berpuasa terus menerus.” Hal itu kemudian sampai kepada Nabi Saw., lalu beliau bersabda : “Apa gerangan yang membuat orang-orang itu berkata demikian dan demikian, padahal aku berpuasa, berbuka, shalat, dan (juga) menikahi perempuan ? Barangsiapa yang tidak menyukai sunnahku bukanlah dari golonganku.”
(HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim)
Pernikahan juga sunnah Rasulullah Saw, menjalankan pernikahan tentu juga dengan menegakkan sunnah Rasulullah Saw. Melalui hadis di atas Rasulullah Saw menyentil orang-orang yang enggan menikah atau malah tidak mau menikah. Bahkan Rasulullah sampai mengatakan ‘tidak termasuk ke dalam golonganku apabila tidak menyukai sunnahku”
Pernikahan adalah fitrah yang telah ditetapkan oleh Allah Swt, dan juga telah dicontohkan oleh Rasulullah Saw. Jika sudah paham hal ini masih adakah alasan untuk menunda atau bahkan tidak akan menikah ?
Banyak keutamaan dari menikah
Sebab pernikahan adalah fitrah dari Allah Swt, dan juga adalah sunnah Rasulullah Saw. Tentu akan banyak hikmah atau pun keutamaan dari pernikahan. Allah Swt menggambarkan tentang keutamaan dan hikmah dari pernikahan dengan sangat menarik dalam surah ar-rum ayat ke -21. Ayat ini biasaya tertera dalam undangan pernikahan.
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya Dia menciptkan untuk kamu pasangan dari jenis kamu sendiri agar kamu hidup sakinah bersamanya dan Dia menjadikan rasa kasih dan sayang sesama kamu. Sesungguhnya yang demikian itu menjadi tanda-tanda (kekuasaan-Nya) bagi kaum yang berpikir”
(Q.S ar-rum : 21)
Melalui pernikahan Allah akan berikan sakinah (ketenangan), mawaddah (gairah) dan juga rahmah (kasih sayang). Selain itu, tentu masih banyak keutamaan lain dari pernikahan seperti menjaga nasab atau memelihara keturunan, mengurangi terjadinya maksiat, memerangi penyakit seksual dan hal lainnya.
Allah memberikan jaminan bagi mereka yang menikah
Banyak yang memilih menunda atau malah tidak mau menikah lantaran muncul rasa takut. Takut tidak bisa membiayai kehidupan rumah tangganya, takut kalau-kalau setelah menikah dia menjadi miskin. Jika ini yang menjadi ketakutan-ketakutan itu, tidak perlu khawatir lagi sebab Allah telah memberikan jaminan pada mereka yang mau menikah sebagaimana firman-Nya dalam surah an-Nur ayat ke 24 :
“Dan nikahkanlah bujang-bujang kamu dan budak laki-laki dan perempuan yang telah patut menikah. Jika mereka itu miskin, Allah akan memberikan kecukupan kepada mereka dengan karunia-Nya. Allah Mahaluas (karunia-Nya) lagi Mahatahu”
Rasulullah Saw bersabda
“Beristrilah kalian, karena dengan beristri engkau akan leih banyak memperoleh rezeki”
(HR. Thusy)
Ibnu Abbas memberi penjelasan tentang ayat ini, inilah adalah janji Allah terang beliau. Janji Allah kepada orang yang menikah, yaitu akan dicukupkan rezekinya setelah menikah sekalipun sebelumnya miskin.
Ayat dan hadis diatas memberi motivasi pada setiap laki-laki maupun perempuan agar tidak takut lagi menikah. Sebuah jaminan, Allah Swt lansung yang akan memberikan jaminannya.
Seorang laki-laki yang telah menikah akan bertambah rasa tanggung jawabnya, bertambah semangatnya dan meningkat juga kesadarannya untuk mencari nafkah. Selain itu Allah Swt ilhamkan kepadanya keterampilan, kreatifitas atau pun peluang-peluang kebaikan yang akhirnya menjadi jalan rezeki. Inilah keajaiban dari pernikahan, pada awalnya banyak yang ragu sampai mereka sendiri membuktikannya. Semoga anda bukan termasuk orang yang ragu pada janji Allah Swt.
Jadi, kecemasan atau rasa takut untuk menikah apalagi alasannya karena rezeki hanyalah bisikan dari setan. Setan tidak ingin umat manusia menjalankan perintah Allah dan sunnah Rasulullah Saw. Dia tidak ingin umat manusia memilih jalan taat. Tetapi yang diharapkannya adalah setiap manusia menunda pernikahannya lalu memilih maksiat untuk menyalurkan syahwatnya.