Berpakaian tapi telanjang, tentu kita sudah tidak asing dengan istilah ini dan juga tentunya sering menemukan di kehidupan sehari-hari. Secara sederhana hijab tapi telanjang adalah dimana seseorang muslimah mengenakan jilbab di kepalanya tetapi tampilannya seperti orang yang bertelanjang. Maksudnya pakaian ke bawahnya membungkus tubuh sehingga tampaklah lekak lekuk tubuhnya, sehingga tampilannya tersebut malah memancing syahwat laki-laki yang memandangnya.
Rasulullah Saw pun mengingatkan kepada para muslimah tentang berhijab tapi telanjang ini dalam sebuah hadist.
“Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat : Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti seekor sapi untuk memukul manusia dan para wanita yang berpakaian telanjang, berlenggak – lenggok. Kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim)
Untu memahami hadist ini secara lebih mendalam kita bisa lihat bagaimana pendapat Imam An Nawawi dalam syarah hadist riwayat muslim.
Imam Annawawi menyebutkan hadits ini adalah mukjizat dari Allah, apa yang Rasulullah Saw kabarkan telah terjadi dan bisa kita saksikan saat ini. Menurut Imam An Nawawi ada 4 kategori yang bisa dikatakan berpakaian tetapi telanjang menurut hadits ini.
1. Orang yang dianugrahi nikmat tapi tidak bersyukur
Pemaknaan yang pertama adalah menyebutkan bahwa berpakaian tapi telanjang dikiaskan untuk mereka Allah beri nikmat tetapi tidak bersyukur. Setiap helaan napas yang Allah berikan pada kita adalah nikmatnya, setiap hembusan angin yang sampaikan kepada kita adalah nikmatnya, setiap harta, pakaian, tempat tinggal, pasangan hidup dan segala yang diberikan adalah nikmat serta anugerah dari Allah Swt. Tetapi sayangnya banyak yang tidak bersyukur, beranggapan kalau itu semua karena kehebatan dan kepandaiannya.
2. Orang yang jauh dari perbuatan baik tidak memperhatikan akhirat
Pemaknaan kedua menurut Imam An nawawi, berpakaian tetapi telanjang untuk mereka yang jauh dari perbuatan baik, berprilaku buruk, mengerjakan keburukan dan melupakan hari akhirat atau bahkan tidak mempercayai hari akhirat.
3. Orang yang menyingkap sebagian tubuh untuk menyingkap keindahan tubuhnya
Yang ketiga adalah pemaknaan untuk wanita yang menyingkapkan dan menampakkan keindahan tubuhnya. Sehingga keindahan tubuhnya tersebut memunculkan syahwat bagi setiap laki-laki yang memandangnya.
4. Orang yang mengenakan pakaian tipis dan tampak dalamnya
Yang terakhir adalah pemaknaan berpakaian tapi telanjang ditujukan kepada para wanita yang memakai pakaian yang tipis, tembus pandang sehingga ketika dia memakai pakaian tersebut akan menyebabkan bagian tubuh di dalamnya terlihat. Yang seperti ini jika dilihat oleh seorang laki-laki tentu berpotensi memunculkan syahwatnya.
Adapun berlenggang lenggok dalam berjalan sambil menggoyang-goyangkan pundak dan kepala mereka seperti punduk unta banyak ulama memberikan pemaknaan akan hal ini. Beberapa pemaknaan yang ada diantaranya adalah : “Menggoda laki-laki dengan gaya penampilannya, kata-kata, sikap serta ada motif pamer diri.
Sampai disini tentu kita sama-sama memahami dan sepakat kalau berpakaian tapi telanjang adalah satu hal yang mesti kita jauhi.
Al Munawi dalam Faidul Qodir mengatakan mengenai makna kasiyatun ‘ariyatun, “Senyatanya memang wanita tersebut berpakaian, namun sebenarnya dia telanjang. Karena wanita tersebut mengenakan pakaian yang tipis sehingga dapat menampakkan kulitnya. Makna lainnya adalah dia menampakkan perhiasannya, namun tidak mau mengenakan pakaian takwa. Makna lainnya adalah dia mendapatkan nikmat, namun enggan untuk bersyukur pada Allah. Makna lainnya lagi adalah dia berpakaian, namun kosong dari amalan kebaikan. Makna lainnya lagi adalah dia menutup sebagian badannya, namun dia membuka sebagian anggota tubuhnya (yang wajib ditutupi) untuk menampakkan keindahan dirinya.” (Faidul Qodir, 4/275)
Hal yang sama juga dikatakan oleh Ibnul Jauziy. Beliau mengatakan bahwa makna kasiyatun ‘ariyatun ada tiga makna.
Pertama: wanita yang memakai pakaian tipis, sehingga nampak bagian dalam tubuhnya. Wanita seperti ini memang memakai jilbab, namun sebenarnya dia telanjang.
Kedua: wanita yang membuka sebagian anggota tubuhnya (yang wajib ditutup). Wanita ini sebenarnya telanjang.
Ketiga: wanita yang mendapatkan nikmat Allah, namun kosong dari syukur kepada-Nya. (Kasyful Musykil min Haditsi Ash Shohihain, 1/1031)
Kesimpulannya adalah kasiyatun ‘ariyat dapat kita maknakan: wanita yang memakai pakaian tipis sehingga nampak bagian dalam tubuhnya dan wanita yang membuka sebagian aurat yang wajib dia tutup.
Ketika sudah terlanjur tampil berpakaian tapi telanjang
Apa yang perlu dilakukan ketika sudah terlanjur berpakaian tapi telanjang ? Kita manusia tentu sudah menjadi hal yang lumrah berbuat khilaf. Bisa karena belum tau atau juga karena hati kita masih jauh dari Allah Swt. Untuk itu bagi sahabat yang mungkin sudah terlanjur berpenampilan seperti ini , maka lakukanlah hal berikut :
1. Segera menyadari kalau ini adalah sebuah kesahalan dan keliruan
Setelah membaca dan menyusuri makna hadits diatas tentu kita semua sama-sama tau ternyata berpakaian tapi telanjang sangat besar sekali balasannya. Bahkan Rasulullah Saw mengatakan wanita seperti ini tidak akan masuk syurga dan mencium bau syurga. Padahal bau syurga itu tercium dari jarak yang cukup jauh. Dalam hadist disebutkan selama perjalanan sekian dan sekian. Artinya siapa saja yang berpakaian tapi telanjang tentu akan Allah jauhkan dari syurga.
Padahal kita semua sangat merindukan syurga-Nya Allah Swt. Kita sangat berharap syafaat dari Rasulullah Saw, kita juga berharap menatap lansung Allah Swt. Jika kita saja jauh dari syurga dan tidak akan masuk syurga tentu kita tidak akan mendapati segala hal yang sudah menjadi impian umat muslim.
Jadi, mulailah saat ini marilah kita sadari hal ini dan segera berhijrah dan memohon ampunan pada Allah Swt.
2. Setiap hikmah kebaikan dari larangan berpakaian tapi telanjang adalah untuk wanita itu sendiri.
Siapa yang akan mendapatkan hikmah kebaikan dari menjalankan perintah Rasulullah ini ? Tentu setiap wanita muslimah yang menaatinya itu. Setiap muslimah disuruh menjaga diri dan menutup aurat dengan sempurna tentu agar terjaga kemuliaan dan kehormatan muslimah tersebut. Seorang muslimah yang menutup aurat dengan sempurna tentu akan terjaga dirinya dari mata liar laki-laki yang penuh syahwat dan juga dari kejahatan yang disebabkan oleh syahwat semisal pacaran sampai perzinaan hingga pemerkosaan.
Oya satu lagi, seorang muslimah yang berhijab syari tentu akan memudahkan ikhtiarnya untuk menemukan laki-laki shaleh yang taat dan bagus akhlaknya.
3. Hijrah tanpa tapi dan nanti
Jika memang sudah terlanjur tentu langkah terbaik yang perlu dilakukan adalah segera berhijrah. Hijrah saat ini juga tanpa tapi dan nanti. Segerakan ketika masih Allah beri kesempatan.
Demikianlah bahasan tentang hijab tapi telanjang, semoga bermanfaat untuk kita semua dan menginspirasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Jika dirasa bermanfaat silakan dibagikan tulisan ini ke sahabat terbaikmu. InsyaAllah semakin berkah ketika kita saling mengingatkan dalam kebaikan.
Sumber referensi :
Leave a Reply