Tips Gak Ribet di Dapur Saat Ramadhan

Apa yang menjadi fokus kita saat Ramadhan tiba? Kebanyakan para ibu dan muslimah, mau tak mau perhatiannya akan terbagi ke urusan dapur dan makanan. Sahur pakai apa, berbuka dengan apa, dan sebagainya. Belum lagi soal kue-kue hari raya dan sajian lebaran. Alhasil sejak sebelum Ramadhan kita sudah harus memikirkan alokasi waktu dan anggaran dalam menyediakan menu spesial untuk keluarga.

Sibuk menyediakan panganan bagi anggota keluarga yang berpuasa tentu besar nilainya. Namun sebaiknya kita perlu mengatur waktu semaksimal mungkin agar energi dan perhatian tak melulu tersedot ke dapur. Ramadhan adalah momen yang amat sangat berharga yang belum tentu tahun depan dapat kita nikmati lagi. Maka kita perlu mengelola energi untuk memanfaatkan dan mengisinya dengan berbagai ibadah. Tilawah Al Qur’an, memperdalam Islam dalam majelis ilmu dan beri’tikaf adalah sekian aktivitas yang juga perlu kita perhatikan. So, kita perlu tahu apa saja tips supaya tidak terlalu ribet di dapur ketika Ramadhan tiba. Yuk kita simak!

  1. Buat Rencana Menu Harian

Bagi sebagian orang, menyusun menu harian cukup membantu meminimalisasi kebingungan dan pertanyaan “besok mau masak apa ya?”. Dengan begitu kita juga akan terbantu untuk membelanjakan uang dengan hanya membeli sayur-mayur dan lauk yang sesuai menu saja. Menu yang terencana juga membantu kita mempersingkat waktu, karena bisa segera mempersiapkan bahan-bahan yang akan dimasak dalam beberapa hari ke depan.

  1. Belanja Tiap Seminggu Sekali

Belanja seminggu sekali tentu menghemat waktu lebih banyak ketimbang belanja setiap hari. Meski kesegaran sayur dan bahan makanan lebih terjamin jika belanja harian, namun jika kita ganti alokasi waktunya untuk membaca Al Qur’an, mungkin akan dapat beberapa lembar. Jika kita lewatkan dengan sholat Dhuha, mungkin bisa terkejar 6-12 rakaat. Lagi-lagi, Ramadhan terlalu sayang jika dilewatkan tanpa ibadah, bukan?

  1. Siapkan Bumbu yang Awet

Para ibu cerdik tahu bagaimana menyiasati urusan dapur agar tidak terlalu rempong. Salah satunya adalah dengan membuat bumbu dasar yang dapat dipakai untuk bermacam masakan. Bumbu dasar itu biasanya meliputi bumbu dasar putih (bisa digunakan untuk campuran tumisan, nasi/mie/bihun goreng, atau sayur lodeh), bumbu dasar kuning (untuk ayam goreng, acar, soto dll) dan bumbu dasar merah (untuk balado, sambal goreng dll). Dengan menyiapkan bumbu dasar yang bisa awet hingga 3 bulan ini, kita akan sangat menghemat waktu di dapur tanpa ulek-ulek lagi.

  1. Siapkan Lauk Yang Tahan Lama

Lauk yang tahan lama juga sangat membantu agar kita tak berlama-lama dengan urusan masak-memasak. Sebut saja kering tempe, rendang daging, nugget ayam atau daging, tahu cina isi, atau berbagai frozen food lainnya yang tinggal goreng, praktis serta lezat. Ayo siapkan stoknya dari sekarang!

  1. Beli? Mengapa Tidak!

Bagi ibu yang benar-benar ingin mengoptimalkan waktu dan tak ingin terlalu berjibaku di dapur, membeli adalah pilihan yang menyenangkan. Saat musim Ramadhan tiba, penjual makanan bisa dipastikan ada di setiap sudut jalan. Mulai dari kolak pisang, kolang-kaling, gorengan, sampai lauk-pauk dan sayurnya, bisa kita temui. Jadi, tak ada salahnya juga jika kita membeli makanan demi optimalisasi ibadah di bulan mulia ini.

Tentu, perlu sesuaikan dengan budget juga, ya. Jangan sampai setiap Ramadhan bisa beli makanan enak, tapi tak dapat berinfak. Nah lho… gawat kan..

Perlu kita  ingat bahwa Ramadhan bukanlah bulannya makan-makan. Namun sebagaimana telah kita pahami, Ramadhan adalah bulan yang didalamnya nilai ibadah dilipatgandakan. Maka sebagai mukmin yang mampu memaknai Ramadhan dalam arti sebenarnya, sejatinya kita menyibukkan diri dengan ibadah yang tak sama nilainya dengan bulan-bulan lain.

Tak perlu sangat heboh di dapur, karena Rasul mencontohkan berbuka cukup dengan air dan beberapa butir kurma. Tak perlu rempong menyiapkan aneka masakan yang terkesan spesial, karena alokasi uang untuk makanan dapat kita alihkan untuk bersedekah pada dhuafa. Berbuka dengan teh hangat dan sedikit makanan ringan saja sudah cukup nikmat, lho. Lagipula makanan hanya numpang lewat di mulut dan tenggorokan sebentar saja. Jadi kita perlu waspada dan mengontrol agar nafsu tetap terjaga.

So, tinggalkan kerempongan di dapur, dear muslimah. Carilah cara dan strategi jitu agar makanan sekeluarga tetap terjamin, tetapi ibadah juga bisa lebih optimal lagi. Mari!


Posted

in

,

by

Tags: