Belanja Muslimah : Antara Keinginan vs Kebutuhan

 

Siapa di antara sobat muslimah disini yang tak suka belanja? Hmm.. belanja dan wanita rasanya tak bisa dipisahkan ya. Dalam sebuah penelitian bahkan dikatakan isi otak wanita 90 persennya adalah masalah shopping. Wow!

Tapi, sebenarnya ada tidak sih hal-hal yang penting diperhatikan sebelum belanja-belanji?

Yuk kita simak sama-sama…

  1. Butuh atau Ingin?

Apakah kamu makan saat kamu lapar, atau melihat makanan lalu menjadi lapar?

Secara biologis otak kita merespon stimulus yang diterima panca indera dan mengeluarkannya dalam bentuk emosi atau keinginan. Saat mencium aroma masakan yang sedap, seringkali terbit air liur dan kita mendadak merasa lapar. Begitu juga halnya saat melihat tas cantik, jilbab dan gamis dengan desain terbaru, sepatu yang chic dan sebagainya. Yang tadinya tak ada dalam daftar belanja kita, malah kepingin sekali kita beli.

Soo muslimah shalihah, tahan-tahan diri deh kalau sedang bepergian ke pusat perbelanjaan atau online shop. Kalau tidak kuat-kuat kekepin dompet atau token rekening, wah… bisa-bisa kita belanja banyak hal yang sebenarnya belum terlalu kita butuhkan. Tadinya niat hanya window shopping, akhirnya malah beneran belanja hingga beratus-ratus ribu. Pas belanjaan sudah sampai di rumah, baru bisa jernih berpikir, “Duuh… rasanya aku tidak butuh-butuh amat dengan barang ini…”. Nah lho… jadi boros dan mubadzir kan kalau tidak terlalu bermanfaat. Sementara kita tahu Al Qur’an melarang kita bersikap mubadzir,

“…dan janganlah kamu menghamburkan (hartamu) dengan boros. (27) Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudaranya setan dan sesungguhnya setan itu sangat ingkar kepada tuhannya.” (QS Al Isra : 26-27)

Timbang-timbang dengan seksama sebelum membeli : apakah ini benar-benar kebutuhan atau hanya sekedar keinginan saja? Jika kebutuhan, apakah ia mendesak untuk dibeli saat ini juga? Jika keinginan, apakah bisa ditunda?

Memberikan kesempatan sejenak pada logika untuk berpikir masak-masak, akan membantu kita menahan nafsu belanja yang tidak pada tempatnya. Setuju?

  1. Buat Skala Prioritas

Yang ini wajib banget dilakukan setelah kita membuat daftar barang yang kita inginkan. Membiasakan membuat list atau daftar belanja, akan membantu kita me-review lagi mana yang benar-benar menjadi kebutuhan, atau sekedar keinginan. Coba buat prioritas dengan kategori seperti ini :

a) Penting dan mendesak

Misalkan tas kuliah kita sudah rusak berat dan belum ada pengganti. Maka membeli tas baru menjadi prioritas utama untuk diperhatikan.

b) Penting namun tak mendesak

Tas kuliah memang sudah rusak, tapi kelihatannya masih bisa dijahit untuk bertahan sampai bulan depan. So membeli tas tak perlu terburu-buru dan bisa ditunda sementara.

c) Tidak penting tapi mendesak

“Diskon hingga 70% hanya sampai besok!”
Wah.. wah… yang begini nih, racun dunia :D. Cewek mana sih yang tak tergiur diskon apalagi sampai 70%? Kembali lagi pada kebutuhan akan barang tersebut. Diskon ini memang mendesak waktunya, tapi kalau tak penting, boleh diabaikan. Jika memang tak butuh, jangan sampai bela-belain bongkar celengan hanya untuk dapet diskon yaa… Stay logic, dear smart girls!

d) Tidak penting dan tidak mendesak

Brand hijab kesayangan kita baru saja mengeluarkan model terbaru! Wah, must have item banget! Tapi setelah kita lihat-lihat lemari, kelihatannya jilbab kita masih bagus-bagus, warna-warninya pun terbilang cukup lengkap. Apakah penting untuk membeli lagi? Apakah mendesak? Kelihatannya tidak ya, jadi biarkan uangmu utuh dan tersimpan manis dalam tabungan 🙂

  1. Rencanakan dan Hindari Belanja Spontan

Hampir semua perencana keuangan menyarankan kita untuk membuat rencana pengeluaran. Hal ini efektif untuk mencegah kita belanja spontan yang seringkali belum melewati pertimbangan, apalagi pikiran yang matang.

Setelah membuat daftar kebutuhan, susunlah rencana waktu kapan kita akan membelinya. Dengan begini kita dapat mengetahui waktu yang kita punya, dan kemudian mengutamakan kebutuhan-kebutuhan yang lebih prioritas. Merencanakan waktu membeli barang tertentu juga akan membimbing kita mengatur simpanan uang. Kita dapat menabung, menyisihkan atau memperkirakan uang yang kita hasilkan selama rentang waktu tersebut. Setelah waktunya tiba, voila! Rasanya puas  sekali karena belanja barang yang kita inginkan tersebut sudah lama kita rencanakan dan nanti-nantikan.

3 tips di atas tampak sedikit, ya. Tapi kalau sudah coba melaksanakan, bisa jadi akan sulit di awal-awal. Apalagi buat kita yang dapat julukan ‘Si Ratu Belanja’. Namun bukan berarti semua itu tidak mungkin untuk kita terapkan. Seperti berpuasa, mungkin berat di awal karena belum terbiasa, tetapi jika sudah berjalan beberapa kali, akan terasa enak di badan.

Berani mencoba?


Posted

in

, ,

by

Tags: